
Renungan Rekoleksi bersama pastor Jems.Bilicarlos.MSC Nama:Risal.Bihuku
Kepemimpinan dalam gereja bukanlah pelaksanaan kekuasaan atau otoritas manusia melainkan suatu kegiatan pelayanan. Pelayanan yang ditujukan kepada Yesus Kristus, Pemilik dan Kepala Gereja. Gereja ada karena panggilan untuk mewartakan Kerajaan Allah di dunia. Oleh sebab itu kepemimpinan tidak terutama berkenaan dengan penataan organisasi gereja tetapi berkenaan dengan penataan pelayanan gereja kepada Tuhan dan bagi dunia. Kepemimpinan gereja tidak bertujuan membuat organisasi gereja dengan baik, tetapi menata organisasi gereja dengan baik supaya pelayanan dan kesaksian kepada dunia berjalan dengan baik. Pengalaman pastor jems sendiri ketika ia masih di seminari dia sering tidak percaya diri dan masih malu ketika ditunjuk menjadi pemimpin tapi suatu saat seorang seorang suster menyuruhnya untuk naik di meja ketika pelajaran dan lain-lain dari situ ia mulai menemukan kepribadian dirinya dirinya dan mulai percaya diri serta pastor jems mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin harus membutuhkan usaha dari kita agar menjadi pribadi yang matang. Pelayanan kepada sesama adalah wujud nyata bahwa kita mencitai Tuhan dan itu telah ditunjukkan oleh Yesus yang solider dengan manusia dan mengambil rupa manusia lalu masuk dalam sejarah kehidupan manusia. Seorang imam yang ditahbiskan atau umat yang dipilih untuk melaksanakan tugas tertentu dalam Gereja, hendaknya melaksanakan tugas perutusannya sesuai dengan tugas dan misi Gereja itu sendiri. Sebagaimana Yesus yang hadir ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa, kita pun melaksanakan tugas pelayanan kita dalam kerangka pelayanan kepada Tuhan. Tidak ada agenda pribadi atau tujuan terselubung yang hendak kita capai, melainkan semakin menghadirkan Yesus Kristus di tengah dunia. Pelayanan yang kita berikan kepada sesama hanya demi kemuliaan Tuhan semata: “Dia harus semakin besar, tetapi aku harus semakin kecil.” (Yohanes 3: 30). Jika demikian maka tidak ada yang perlu kita banggakan dari pelayanan kita, pun ketika kita lelah dan merasa gagal, semua itu kita kembalikan kepada Tuhan. Karena pelayanan yang kita berikan adalah wujud konkret kita mencintai Allah dengan mau mencintai dan melayani sesama. Dan pastor jems menceritakan pengalaman ketika ia ditugaskan di Papua tantangan pastor sangat banyak tapi pastor jems tidak mengeluh tapi ia belajar dari pengalaman waktu kuliah tentang filsafat dan dari situ ia mulai mengunakan metode pelayanan dengan dekat dengan umat melihat kebiasaan yang biasa mereka lakukan bahkan rutinitas mereka maka dengan ini pastor jems mengerti bahwa dalam pelayanan itu kita harus memiliki pendekatan dan relasi yang baik dan bisa berbaur dalam kerja nyata pelayanan. ~SEKIAN~